Tuesday, February 4, 2020

RANGKUMAN PELAJARAN PRAKARYA KELAS IX SEMESTER GANJIL

ads.id Trade

RANGKUMAN PELAJARAN PRAKARYA KELAS IX SEMESTER GANJIL

 RANGKUMAN PELAJARAN PRAKARYA KELAS IX SEMESTER GANJIL  RANGKUMAN PELAJARAN PRAKARYA KELAS IX SEMESTER GANJIL
 RANGKUMAN PELAJARAN PRAKARYA KELAS IX SEMESTER GANJIL


bentuk produk,bentuk hiasan,fungsi hiasan,teknik pembuatan hiasan pada produk,ketepatan penerapan hiasan pada produk fungsi hias - Bab 1  : Kerajinan Fungsi Hias


Kepulauan Indonesia sejak zaman Prasejarah berada di wilayah Indonesia, merupakan kawasan yang terdiri atas ribuan pulau. Letaknya diapit oleh benua Asia dan Australia serta samudra Hindia-Pasifik. Berdasarkan letak kepulauan Indonesia seperti itu, Indonesia di daerah khatulistiwa, dan di daerah hembusan angin
musim Indo-Australia.

Adanya dua musim, yaitu musim hujan dan kemarau, menyebabkan penduduk Indonesia dalam menjalankan kehidupannya selalu beradaptasidengan alam. Silih bergantinya kedua musim tersebut mengakibatkan masyarakat biasa hidup berpindah pindah sejak dahulu. Mulai dari berpindah tempat tinggal hingga
berpindah kegiatan, seperti kegiatan bertani, berkebun, membuat kerajinan, bertukang, berburu, mencari ikan, berdagang, dan kegiatan lainnya yang disesuaikan dengan perubahan musim saat itu.

Kegiatan membuat kerajinan berhubungan dengan aktivitas pembuatan benda-benda kebutuhan hidup. Benda-benda tersebut sangat dibutuhkan oleh seluruh manusia untuk mempermudah dan mempercepat produktivitas kerja. Sejak, dahulu rakyat Indonesia telah menggunakan produk kerajinan sebagai alat memenuhi
kebutuhan hidup sehari-hari dari pakaian hingga kebutuhan ritual budaya.

Bangsa Indonesia memiliki kekayaan dan keindahan tanah air serta budaya karena
anugerah Tuhan Yang Maha Esa. Bahan baku kerajinan banyak sekali tersedia di bumi Indonesia. Kekayaan alam dan budaya Indonesiamerupakan modal munculnya keberagaman motif, bentuk, bahan, serta teknik pada karya kerajinan Indonesia. Budaya Indonesia yang unik dan memiliki ciri khas kedaerahan menjadi
acuan yang dapat menjadi inspirasi dalam mengolah sumber daya tersebut sebagai produk kerajinan yang bernilai ekonomis. Berdasarkanperkembangannya, kerajinan sangat dipengaruhi oleh budaya luar sehingga dihasilkan bentuk dan corak produk yang beraneka ragam untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang juga beraneka ragam.

Banyak kerajinan Indonesia yang telah dikenal di mancanegara. Katakan saja batik.
Batik merupakan salah satu kekayaan bangsa Indonesia yang tersebar ke seluruh pelosok negeri. Batik menjadi kebangaan Indonesia di dunia internasional sebagai warisan budaya nenek moyang yang patut dilestarikan, dipelajari, dan terus dikembangkan oleh setiap generasi.

A.     Prinsip Kerajinan Fungsi Hias

Kerajinan merupakan bagian dari seni rupa terapan yang diartikan sebagai proses produksi yang melibatkan keterampilan manual dalammembuat benda-benda kebutuhan hidup yang dirancang untuk tujuan fungsional (kegunaan) serta memiliki nilai keindahan. Produk kerajinandibuat tentunya memiliki tujuan. Selain untuk menghias dan kegunaan praktis, produk kerajinan dibuat untuk berbagai tujuan. Di bawah ini diuraikan berbagai tujuan dari produk
kerajinan.

a.      Sebagai penghias, kerajinan yang dibuat semata-mata sebagai hiasan pada suatu benda atau sebagai pajangan suatu ruang dan tidak memiliki makna tertentu.
b.      Sebagai benda dipakai, kerajinan yang dibuat berdasarkan tujuan untuk digunakan sebagai kebutuhan sehari-hari.
c.       Sebagai kebutuhan ritual, kerajinan yang mengandung simbol-simbol tertentu dan berfungsi sebagai benda magis berkaitan dengan kepercayaan dan spiritual.
d.      Sebagai kebutuhan simbolik, kerajinan tradisional selain sebagai hiasan juga berfungsi melambangkan hal tertentu yang berhubungan dengan nilai spiritual.
e.      Sebagai kebutuhan konstruktif, kerajinan selain sebagai hiasan juga berfungsi sebagai pendukung sebuah bangunan.

Selain itu, kerajinan yang bertujuan sebagai fungsi hias dan fungsi pakai sama-sama memiliki nilai ekonomis, dimana kerajinan itu sendiri dapatmenambah nilai jual suatu produk. Di bawah ini ditampilkan gambaran produk kerajinan yang membedakan antara kerajinan fungsi pakai dankerajinan fungsi hias.

Adapun prinsip kerajinan fungsi hias meliputi hal-hal berikut.

1.      Keunikan Bahan Kerajinan Fungsi Hias

Sumber daya alam Indonesia yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan dasar kerajinan tersedia sangat berlimpah. Setiap permukaan bumi memiliki ciri sumber daya alam yang berbeda satu sama lainnya. Seperti laut, sumber daya alam yang dihasilkan bebatuan, cangkangkerang, sisik ikan, tulang ikan, tumbuhan laut, dan sebagainya. Daratan Indonesia memiliki kekayaan alam di antaranya kayu, logam,bebatuan, tanah liat, tumbuhan (serat), dan masih banyak lagi.

Bahan dasar yang dapat digunakan seba gai kerajinan sudah dipelajari di kelas sebelumnya, yaitu dapat dibuat dari bahan alam, bahan buatan, bahan limbah organik, dan bahan limbah anorganik. Semua bahan dapat diperoleh dari alam maupun diolah sendiri,bahkan hingga memanfaatkan bahan limbah yang ada di lingkungan sekitar. Seorang perajin hanya memerlukan ketekunan untuk dapatmenciptakan sebuah produk kerajinan yang dapat dinikmati banyak orang dan bernilai jual. Adapun bahan-bahan yang dimaksud tadi dapat diuraikan sebagai berikut.

a.    Bahan Alam

Bahan alam adalah sesuatu yang terdapat di alam semesta. Bahan alam merupakan ciptaan Tuhan yang tersebar di bumi, baik di darat, di bawah tanah, maupun di bawah laut. Bahan alam yang dapat digunakan untuk produk kerajinan di antaranya: tanah liat, serat, batu, kayu, bambu, rotan, kulit, logam, batu.

Adapun keunikan dari bahan alam tersebut adalah tanah liat memiliki tekstur halus dan elastis. Serat batang pisang memiliki tekstur kasar dan berwana cokelat bergradasi. Kayu bersifat keras dan memiliki warna. Bambu dan rotan memiliki sifat lentur dankuat. Kulit memiliki tesktur permukaan kulit hewan yang menarik dengan menampilkan warna-warna alaminya. Logam emas, perakatau perunggu memiliki kesan mewah dan kuat. Batu memiliki beraneka warna yang menenangkan.

b.    Bahan Buatan

Bahan buatan adalah sesuatu yang diolah manusia dengan menggunakan bahan kimia dan paduannya, bukan asli dari alam, untuk mendapatkan efek duplikasi bahan alam. Bahan buatan yang dapat dihasilkan untuk produk kerajinan di antaranya lilin, gips, fiberglass, sabun.

Keunikan dari bahan buatan tersebut adalah lilin memiliki tekstur lembut. Gips mudah dibuat tekstur ketika dibuat sebagai karya, baik tektur kasar maupun halus. Fiberglass  bersifat kuat. Sabun memiliki sifat mengharumkan dan lunak.

c.    Bahan Limbah Organik

Bahan limbah organik merupakan limbah yang bisa dengan mudah diuraikan atau mudah membusuk. Limbah organik mengandung unsur karbon. Limbah organic dapat ditemui dalam kehidupan sehari-hari. Bahan yang dapat digunakan untuk produk kerajinan di antaranya kulit jagung, kertas/ kardus, jerami, sisik ikan, cangkang kerang, tempurung kelapa.

Keunikan dari bahan limbah organik adalah, sisik ikan memiliki warna yang berkilau. Kerang memiliki kesan kuat. Jerami memiliki kesan alami. Kulit jagung memiliki tektur kasar dan berwarna kuning muda alami. Tempurung kelapa bertektur kasar tetapi dapat pula dibuat tektur halus, memiliki sifat kuat dan keras. Kertas memiliki sifat mudah sobek, tetapi kuat jika dicampur dengan lem. Kardus memiliki warna cokelat yang khas.

d.    Bahan Limbah Anorganik

Bahan limbah anorganik, adalah jenis limbah yang sangat sulit atau bahkan tidak bisa diuraikan atau tidak bisa membusuk.Limbah anorganik tidak mengandung unsure karbon. Contoh limbah anorganik yang dapat digunakan sebagai produk kerajinandi antaranya: karet ban, plastik, kaleng, stereofoam, kaca, logam besi/baja, pecahan keramik.

Keunikan bahan limbah anorganik adalah karet ban memiliki sifat lentur. Plastik memiliki wujud yang transparan dan mengkilap. Kaleng memiliki tekstur kasar dan kuat. Stereofoam memiliki bentuk yang lunak dan mudah dibentuk. Kaca memiliki wujud yang transparan dan berkilau. Logam besi/baja memiliki kesan kuat dan kekar. Pecahan keramik memiliki sifat keras dan tidak beraturan, tetapi daya kilapnya dapat menimbulkan efek lain saat dibuat hiasan mozaik.

Semua macam bahan dasar untuk memproduksi kerajinan yang telah disebutkan di atas dapat digunakan sebagai kerajinan fungsi hias dan fungsi pakai. Dalam mengolah bahan dasar kerajinan fungsi hias, diperlukan sebuah teknik yang sesuai dengan karakteristik bahandasar yang digunakan dan tujuan dari pembuatan produk kerajinan. Tentunya banyak teknik yang digunakan untuk bekerja dalam membuat kerajinan fungsi hias ataupun fungsi pakai.

Setiap teknik memiliki kekhasan sesuai dengan karakteristik bahan dasar yang digunakan. Teknik pengerjaan sebuah kerajinan pun dipengaruhi oleh alat yang dipakainya. Sebuah alat dapatmempercepat dan mempermudah produksi kerajinan. Peralatan yang digunakan juga bergantung pada kebutuhan penggunaan tekniktersebut. Teknik yang digunakan di antaranya adalah teknik jahit untuk tekstil menggunakan alat mesin jahit, teknik ukir untuk kayu menggunakan alat pahat, teknik rajut untuk serat menggunakan alat hakpen, teknik sulam untuk serat dan pita menggunakan jarum, dan lain-lain. Namun, ada teknik yang tidak menggunakan alat melainkancukup hanya menggunakan tangan, contohnya teknik lipat untuk origami.

2.     Ketrampilan Tangan

Dalam sejarahnya, istilah ‘ketukangan’ (keahlian tukang) atau istilah lain perajin, dahulu yang merupakan proses kerja para tukangberkembang menjadi ‘kekriyaan’ (craftmanship). Pada awalnya, pekerjaan yang dilakukan dengan tubuh dan tangan tanpa dibekali ilmu desain. Kemudian makin lama berkembang menjadi kerja yang bersifat canggih bahkan dapat melebihi seorang seniman atau desainer. Ketukangan atau perajin tidak terbatas pada keterampilan kerja tangan. Meskipun demikian, kita tetap melihat bahwa keahlian tukang atau pengrajin merupakan keterampilan campuran antara berbagai jenis kerja, tetapi tetap dengan dasar kesadaran material.

Kesadaran material (material consciousness) adalah kesadaran bekerja melalui dan dengan peralatan yang ada pada kita. Dengankata lain, kesadaran seorang perajin untuk menghasilkan sesuatu yang berkualitas disertai kepekaan kepada apa yang terpaut denganperkakas itu. Artinya, kepekaan si pengrajin kepada tenaga manusia, bahan, alat, lingkungan alam, lingkungan sosial, dan sebagainya.


3.      Unsur Estetik

Nilai estetik dalam karya kerajinan fungsi hias dilihat dari aspek bentuk, warna ragam hias, dan komposisi. Dari segi bentuk disuguhkan /aneka ragam bentuk, sesuai fungsi yaitu sebagai produkhiasan, baik bentuk dua atau tiga dimensi. Produk kerajinan dibentuk berdasarkan pada proporsi, komposisi, keseimbangan dan kesatuan, irama, dan pusat perhatian sehingga dihasilkan produk kerajinan yang harmonis. Fungsi warna adalah sebagai penunjang keindahan dan juga sebagai perlambangan. Adanya unsur estetik pada karyakerajinan dapat meningkatkan citra produk kerajinan tersebut.

4.      Unsur Hiasan

Unsur hiasan (ornament) adalah unsur dekorasi yang dibuat dengan berbagai cara di antaranya dilukis, diukir, dicetak. Ada dua jenis cara penerapan unsur hiasan pada produk kerajinan:
(a)  hiasan pada permukaan produk, yaitu hiasan yang dibuat setelah produk kerajinan selesai dibuat,
(b)  hiasan terstruktur; yaitu hiasan dibentuk sejak awal kerajinan dibuat sehingga menyatu dengan produk itu sendiri.

Ragam hias merupakan identitas suatu daerah yang memiliki keunikan dan karakteristik yang berbeda dari daerah satu dengan lainnya. Ragam hias daerah diaplikasikan pada bermacam-macam benda, seperti kain, ukiran pada rumah dan perabotan rumah tangga,senjata tradisional, alat music tradisional, busana daerah, aksesoris dan perhiasan.

Unsur hiasan yang terdapat pada ragam hias setiap produk kerajinanmemiliki nilai tradisi yang begitu kental. Inilah yang memperkaryakhasanah kerajinan Indonesia sejak dahulu hingga sekarang dimana kerajinan memiliki ciri khas yang tidak dapat disamakan dengannegara-negara lainnya.

Ragam hias memiliki makna simbolik sehingga perajin perlu memahami tujuan dari pembuatan produk kerajinan dan memaknai ragam hias yang terkandung pada produk kerajinan tersebut. Ragam hias dapat dimodifakasi menjadi berbagai bentuk pengembangan atau penyederhanaan. Hal ini dilakukan untuk memperkaya produk sebagai bagian dari kerajinan inovatif.

Ragam hias yang ditampilkan pada sebuah produk kerajinan bertujuan untuk keindahan dan keunikan sehingga baik produk kerajinan fungsi hias maupun fungsi pakai sama-sama membutuhkanunsur hiasan sebagai sentuhan pada produknya. Untuk kerajinan fungsi hias, tentunya unsur hiasan (ornament) ini terasa begitu kental ditonjolkan, mengingat kerajinan fungsi hias memiliki fungsi sebagai hiasan. Adapun fungsi pakai unsur hiasan ditampilkan lebih sedikit, terasa sebagai kesan saja karena kerajinan fungsi pakai memang memiliki kecenderungan yang tinggi pada kegunaan praktis.

B.     Produk Kerajinan Fungsi Hias

Kerajinan fungsi hias dibuat dengan tujuan sebagai berikut.

1.       Untuk memenuhi kebutuhan. Perajin telah mempertimbangkan tujuan dari pembuatan produk kerajinan fungsi hias adalah untuk penghias. Contoh:

a.       hiasan dinding; untuk memperindah dinding ruangan seperti kaca patri, lukis kaca, tapestri, kerajinan logam.
b.      hiasan gantung; sebagai elemen dekorasi untuk mempercantik dan memperindah ruangan, seperti umbul-umbul, penjor, hiasanpintu/jendela, hiasan langit-langit.
c.       elemen estetis interior atau eksterior; seperti pembatas ruang, hiasan sudut ruang, hiasan jendela/pintu.

2.      Kerajinan fungsi hias modifikasi

Kerajinan fungsi hias dapat pula dibuat dengan memodifikasi bahan dan teknik. Para perajin terkadang membuat inovasi pada produk kerajinan mereka yang dinilai telah usang atau membosankan. Salah satu cara yang dilakukan adalah menambahkan hiasan pada sebagian karya agar terlihat lebih unik dan menarik. Misalnya, dengan memadupadankan bahan dasar yang berbeda tekstur atau teknik pembuatannya, tetapi pada akhirnya menjadi satu kesatuanproduk. Cara seperti ini dinilai berhasil untuk dapat meningkatkan daya tarik dan nilai jual terhadap produk yang dimaksud.

Di bawah ini merupakan contoh produk kerajinan fungsi hias.

1.       Hiasan Janur

Janur (dari bahasa Jawa) adalah daun muda dari beberapa jenis palma besar, terutama kelapa, enau, dan rumbia. Janur biasa dipakai sejumlah suku bangsa di Indonesia sebagai pemenuh kehidupan sehari-hari dan sebagai penunjang acara adat. Sejak dahulu, masyarakat Indonesia  sudah mengenal janur dan menggunakan janur hingga turun-temurun. Bahkan dapat dikatakan bahwa kerajinan janur yang ada di wilayah Indonesia merupakan hiasan wajib yang digunakan pada upacara adat oleh sejumlah suku.

Masyarakat suku di Bali, Jawa, Sunda, dan Sumatra biasa memanfaatkan janur untuk dianyam.  Teknik merangkai janur mencapai puncak estetika di Bali dan beberapa tempat di Jawa.Bentuk keindahan yang beraneka ragam dari kerajinan janur dapat disaksikan saat upacara-upacara keagamaan serta perkawinan. Ada berbagai bentuk, ukuran, dan kegunaan dari janur  yang dibuat, dan semuanya tentunya memiliki makna masing-masing.

Janur yang masih terangkai pada tangkai daun diikat dengan bamboo panjang, dan kemudian anyaman janur dipasang pada ujungnya diletakkan di gerbang atau tepi jalan dan disebut pènjor(bahasa Bali). Di Jawa, sepasang hiasan kombinasi janur, buah-buahan, serta bunga-bungaan dipajang di tepi pelaminan pada upacara perkawinan, yang disebut kembang mayang (mayang sepasang) sebagai simbol penyatuan dua individu dalam wadah rumah tangga. Hiasan serupa juga ditemukan dalam upacara-upacara di Bali. Janur dapat pula dianyam atau dirangkai menjadi bermacam-macam bentuk dalam kerajinan merangkai janur. Tetapi dapat pula dikembangkan menjadi hiasan meja dalam jamuanmakan tradisional. Selain untuk hiasan, janur juga dianyam dan dipakai untuk membungkus makanan karena tahan panas dan kuat dan terlihat lebih tradisional. Contohnya, ketupat, bacang, serta burasa.

Perlu keuletan dalam membuat dekorasi dari janur ini. Alat yang dibutuhkan untuk membuat dekorasi ini adalah pisau, straples dan isinya, jarum pentul, benang kasur, paku, gedebog pisang, bokor, dan tentu saja janur. Dekorasi janur ini memang unik, tidak ada di negara lain.

a.      Alat Produksi Hiasan Janur
Peralatan hiasan janur terdiri atas berbagai macam, di antaranya seperti berikut.

1)       Alat Pemotong
Pisau digunakan untuk membelah, memotong, dan menyayat janur. Dengan menggunakan pisau yang tajam, potongan janur akan terlihat rapi dan mudah digunakan meskipun janur disusun dengan ketebalan tertentu.

2)     Benang Kasur
Benang kasur digunakan untuk menjahit

3)     Stapler
Stapler digunakan untuk menyambung janur satu dan lainnya

4)     Bambu atau Lidi
Digunakan untuk menusuk tumpukan janur agar memiliki poros

b.     Bahan Pembuatan Hiasan Janur

Adapun bahan-bahan yang digunakan untuk hiasan janur adalah seperti berikut.

1)      Janur
Hiasan janur menggunakan bahan dasar janur yang berasal dari daun muda pohon kelapa, enau ataupun rumbia.

2)     Pewarna
Pewarna yang digunakan untuk janur adalah teres atau nophal. Teres adalah sejenis warna yang biasa dipakai untuk mewarnai makanan. Nophal adalah bahan warna yang biasa digunakan untuk mewarnai bagor, karung, bilah bambu, bahan tikar, dan jenis bahan alam lainnya.

3)     Bambu Batangan
Bambu batangan digunakan sebagai tiang dari hiasan janur.


c.     Proses Pembuatan Hiasan Janur

Proses pembuatan janur dapat dilakukan dengan bentuk yang paling sederhana terlebih dahulu. Di bawah ini merupakan langkah- langkah yang dilakukan untuk latihan membuat hiasan janur. Berikut in diisajikan pembuatan hiasan janur dengan bentuk hewan belalang.


2.      Hiasan Lukis Kaca

Lukis kaca adalah jenis kerajinan yang menampilkan gaya lukisan di atas media kaca. Gaya lukisan yang sering digunakan adalahdekoratif karena lukisan dibuat dengan banyak elemen hiasan pada setiap ornamen yang digunakan. Dilihat dari pewarnaan yang seringdigunakan, lukis kaca memiliki kecenderungan transparan sehingga jika digunakan sebagai penghias ruangan, tampak tembus pandang.

Lukis kaca berkembang di berbagai wilayah Indonesia. Wilayah yang dikenal masyarakatnya penghasil lukis kaca adalah Cirebon, Jepara,dan daerah yang tersebar di kepulauan Jawa. Sejak dahulu, masyarakat Indonesia sudahmengenal lukis kaca. Lukis kaca banyak dipakai di bangunan gereja, masjid, juga rumah-rumah tinggal. Tujuannya untuk memperindah ruangan.

Selain lukis kaca, ada juga kaca patri. Meskipun terkadang memiliki efek yang sama, namun teknik pembuatannya berbeda. Lukis kaca dibuat dengan cara melukis kaca sesuai pola yang diletakkan di bawah kaca. Adapun kaca patri menggunakan teknik mematri padabagian sambungan kaca. Baik lukis kaca maupun kaca patri terdapat garis luar (out line) yang dibuat dengan warna yang tegas sepertihitam, emas, dan perak.

a.     Alat Pembuatan Lukis Kaca

Dalam pembuatan produk kerajinan fungsi hias lukis kaca, diperlukan alat utama, yaitu pena khusus yang berfungsi untuk mengeluarkan tinta outline pada objek hias pada lukis kaca.

1)      Pena, Pena digunakan untuk membuat outline objek gambar sesuai desain.
2)     Kertas Desain, Kertas desain digunakan sebagai objek yangakan dilukis pada kaca.
3)     Pisau Kertas, Pisau digunakan untuk mengerok gambar yang salah.
4)     Kuas, Kuas digunakan untuk mengecat. Kuas memilikibeberapa bentuk bulu/rambutnya, ada yang ujungnya terlihat rata dan ada yang terlihat lancip. Semua dipakai sesuai dengan kebutuhan saat melukis objeknya.
5)     Meja, Meja digunakan untuk alas pembuatan hiasan lukis kaca. Diperlukan meja dengan permukaan rata.


b.     Bahan Pembuatan Lukis Kaca

Bahan yang diperlukan dalam pembuatan lukis kaca adalah kaca transparan, lap, pengencer cat, cat kayu.

c.     Proses Pembuatan Lukis Kaca

Di bawah ini, ditampilkan proses pembuatan kerajinan hias lukis kaca. Tahap-tahapnya sebagai berikut.

1.       Membuat gambar sebagai pola
2.      Menebalkan gambar dengan spidol
3.      Gambar ditaruh di bawah kaca dan ditebalkan dengan pena
4.      Memberi warna pada gambar dengan cat
5.      Menutup semua permukaan kaca dengan cat
6.      Lukisan kaca selesai dan dapat dibingkai


3.      Hiasan Tenun Serat

Para ahli antropologi menyatakan bahwa kegiatan menenun sudah ada sejak tahun 500 SM, terutama di daerah Mesopotamia dan Mesirlalu menyebar ke Eropa dan Asia, terutama India, Turki, dan juga negeri China. Oleh sebab itu, wilayah itu sejak dahulu telah dikenal sebagai penghasil permadani yang mendunia, baik dikerjakan dengan manual keterampilan tangan maupun dengan mesin.

Saat kita menjelajah Indonesia, terungkap banyak kekayaan tenun-menenun, dengan aneka ragam teknik dan prosesnya, serta ragamhiasnya yang beraneka ragam. Tenun yang menggunakan alat tenun seperti gedogan ataupun ATBM (Alat Tenun Bukan Mesin), dalampembuatan hiasan tenun serat ini pun mengikuti kebiasaan dalam pembuatan tenun pada umumnya.

Menenun bagi orang Indonesia merupakan suatu perwujudan upacara yang dimulai dari tahapan kerja yang jelas, tata tertib yang harus dipatuhi, dan menjelma menjadi suatu kebiasaan. Adat istiadat, agama, dan lingkungan telah memengaruhi para penenun dalammengungkapkan jiwa pada selebar kain hasil tenunan mereka. Demikian pula pada pembuatan hiasan tenun serat. Maka, jadilah hiasan tenun serat yang indah dan menawan serta memilikiharmonisasi warna dan tekstur.

a.     Alat Pembuatan Hiasan Tenun Serat

Alat yang digunakan dalam pembuatan hiasan tenun serat
1)    Kayu Spanram, kayu spanram yang diberi paku untuk benang lungsin.
2)     Batang Kayu, bentuknya menyerupai sumpit sebagai pengikat benang pakan yang berjalan.Teknik tenun atau anyam memiliki dua susunan benang, yaitu benang lungsiyang dirakit sebagai dasar bidang tenunanatau anyaman, dan pakan sebagaipembuat warna atau motif terstruktur.

b.     Bahan Pembuatan Hiasan Tenun Serat

Bahan yang digunakan sebagai hiasan tenun serat adalah:
1)    Benang tipis untuk lungsin
2)    Benang tebal untuk pakan

c.     Proses Pembuatan Hiasan Tenun Serat

Berikut ini adalah langkah-langkah pembuatan hiasan tenun sederhana.
1.    Pasang benang lungsi pada pemidangan
2.    Memasukkan benang pakan pada lungsi
3.    Mengganti warna pakan sesuai motif yang diinginkan

4.      Hiasan Sulam
Orang-orang Mesir Purba, Babylon, Phoenicia dan Yahudi telah lama mengaplikasi sulaman untuk menghias jubah-jubah mereka.

Sulam biasa disebut juga dengan bordir, adalah hiasan yang dibuat di permukaan kain atau bahan-bahan lain dengan jarum jahit dan benang. Dahulu, sulam lebih banyak menggunakan bahan dasar benang katun, tetapi selanjutnya, sulam dapat dikembangkan denganpita dan benang nylon yang tebal dan kaku. Kain dan benang yang dipakai untuk sulaman berbedabeda menurut tempat dan negara. Sejak ribuan tahun yang lalu, kain atau benang dari wol, linen, dan sutra sudah dipakai untuk membuat sulaman. Selain benang dari wol, linen, dan sutra, sulaman modern menggunakan benang sulam dari katun atau rayon.

Pada umumnya, sulaman dengan benang menggunakan beberapa jenis tusuk dasar seperti tusuk jelujur, tikam jejak, silang, feston, rantai, melekat benang, batang.

Adapun hasil akhir sulaman dapat dibedakan menjadi:

·         Sulam datar, hasil sulaman rata dengan permukaan kain.
·         Sulam terawang (kerawang), hasil sulaman berlubang-lubang seperti menerawang.
·         Sulam timbul, hasil sulaman membentuk tekstur di permukaan kain sesuai motif yang dibuat.

Pada masyarakat Melayu, khususnya daerah Sumatra, sulaman telah memengaruhi ke hi dupan masyarakat kaum perempuan. Perempuan diharuskan memiliki keterampilan menyulam sejak anak-anak sebagai bekal keterampilan mereka di masa datang. Meskipun dikerjakan dengan teknik yang tidak mudah, para perempuan tersebut tidak merasa menjadi beban. Maka, di daerah ini, banyak berkembanganeka jenis sulaman dengan nama dan gaya pembuatan yang unik dan khas. Beberapa jenis sulaman yang berkembang kini adalah sepertiberikut.

a.     Sulam Kepala Peniti

Sulam kepala peniti merupakan sulaman dengan tekstur menyerupai kepala jarum pentul yang berukuran kecil. Di Sumatra Barat, jarum pentul tanpa kepala warna tersebut dinamai dengan peniti.

b.     Sulam Bayang

Sulam bayang merupakan jenis sulaman dengan teknik penempatan kain yang bertindih, kain warna diletakkan pada bagian dalam/bawah kain dasar, sedangkan sulaman dilakukan pada bagian atas kain dasar.

c.     Sulam Renda Bangku

Sulam renda bangku merupakan jenis sulam yang memiliki fungsi sebagai renda baju atau taplak dan lainnya. Dibuat diatas bangku kecil berukuran bulat, maka disebutlah sulaman renda bangku. Benang yang digunakan cenderung halus dan kecil.

d.    Sulam Pita

Sulam pita menggunakan pita-pita dengan berbagai ukuran dan ketebalan. Sulaman ini menggunakan jarum sulam atau jarum kasur yang memiliki lubang benang berukuran besar.

Jenis-jenis sulam yang masih dilakukan secara turun-temurun oleh masyarakat Sumatra Barat adalah jenis sulam kepala peniti, sulam bayang, dan sulam renda bangku. Adapun sulam rajut, merenda, dan sulam pita banyak dilakukan orang di beberapa daerah lain, termasuk masyarakat Jakarta. Para perempuan masa kini sudah mulaimerasakan manfaat dari membuat sulaman, yaitu kegiatan pengisi waktu luang dan penghilang stress dari rutinitas pekerjaan sehari-hari. Namun, tidak hanya sekadar itu, kebanyakan orang menyulamkarena kecintaannya terhadap kegiatan tersebut. Jika tidak merasakan senang, belum tentu pekerjaan dapat diselesaikan dengan baik.

5.      Hiasan Logam

Pada dasarnya, kerajinan logam tembaga, perak, dan kuningan khususnya di Indonesia sudah ada pada zaman Mataram Kuno. Karyaseni pada zaman itu berupa peralatan rumah tangga, relief kaligrafi, koin, logo atau lambang sebuah kerajaan. Gambar, motif, dan tema pada umumnya hampir memiliki kesamaan dengan motif-motif relief lain terutama motif pada seni relief ukir. Saat ini hasil dari kerajinan Logam ini di gunakan sebagai ornament, logo, lampu hias, furnitur, atau souvenir. Tujuannya untuk menghiasi suatu tempat atau memperindah suatu ruangan, bukan hanya sekadar untuk peralatan rumah tangga.

Pada umumnya, produk hasil kerajainan logam, baik yang dari tembaga, kuningan maupun aluminium yang beli oleh pihak hotel, bandara, perkantoran, hunian rumah tinggal hanya untuk melengkapi dan mempercantik interior maupun eksterior dan terkadang ada pula yang dibeli oleh perorangan maupun diekspor.

Jenis-jenis kerajinan logam berdasarkan cara pembuatannya dapat dibedakan menjadi:

a.       Logam Buatan Tangan

Kerajinan ini murni dibuat dengan tangan, tanpa mengandalkan mesin. Dari proses awal hingga akhir dikerjakan dengan tangan. Kerajinan inilah yang merupakan cikal bakal industri perakdi Indonesia dan bahkan sampai sekarangpun kerajinan perak di Indonesia masih didominasi kerajinan buatan tangan (handmade).

b.      Logam Cetakan

Teknologi cetakan sering dijadikan alternatif produksi kerajinan logam, terutama untuk permintaan produk dengan kuantitas besar dan waktu yang terbatas. Proses mencetak logam diawali dengan pencairan logam, kemudian dituang ke cetakan yang telah disiapkansebelumnya sesuai bentuk yang dinginkan. Keuntungan dari sistem pembuatan cetak adalah penghematan waktu dan model yang dibuat bisa menjadi sama semua. Meskipun begitu, proses akhir (finishing) dari proses cetakan ini masih menggunakan tangan di antaranya, pengikiran dan pengamplasanbekas-bekas cetakan yang kurang rapi. Kendala utama dari produksi sistem cetak ini adalah biaya mesin cetak yang tidak murah harganya.

c.       Logam Buatan Mesin

Kerajinan logam dengan sistem produksi mesin juga merupakan sistem produksi massal. Hanya saja di sini digunakan mesinsebagai pengganti cetakan. Produk-produk yang dibuat dengan mesin biasanya adalah kalung dan gelang rantai. Sama halnyadengan mesin cetakan, mesin pembuat perhiasan ini harganya juga cukup mahal. Di Indonesia, kerajinan logam yang dibuatdengan mesin banyak berasal dari Jawa bagian timur.

            Produksi Pembuatan Kerajinan Logam

a.     Alat Produksi Pembuatan Kerajinan Logam
Alat produksi pembuatan kerajinan logam; lempengan besi, gunting dan patri

b.     Bahan Produksi Pembuatan Kerajinan Logam
Aneka logam yang terdiri dari; perak, tembaga dan emas

c.     Proses Produksi Pembuatan Kerajinan Logam
Adapun proses pembuatan kerajinan logam perak sebagai berikut
1.       Pembuatan desain
2.      Menyisin benan perak sesuai desain
3.      Pengleman perak dengan bubuk perak
4.      Perak dipatri
5.      Desain dengan ukuran besar harus ditempa
6.      Perak yang sudah jadi dicuci dengan lerak

C.     Kemasan Produk Kerajinan Fungsi Hias

Kemasan sebuah produk turut menentukan apakah produk tersebut layak dikatakan berkualitas atau tidak. Bentuk kemasan sangatmembantu produsen mengenalkan produk. Bentuk kemasan sangat membantu perajin atau produsen mengenalkan dan mendekatkan produk kepada konsumennya. Hanya dalam beberapa detik saja sebuah kemasan dapat mengubah cara pikir seseorang untuk memiliki ketertarikan tinggi terhadap sebuah produk.

Dilihat dari fungsinya, kemasan memiliki 4 fungsi utama, yaitu menjual produk, melindungi produk, memudahkan penggunaan produk, danmemperindah penampilan produk.

Keempat fungsi ini penting diperhatikan agar menarik dalam meningkatkan daya jual produk. Kemasan sebagai pelengkap karya dengan tujuan karya dapat terlihat lebih menarik. Bahan dasar dari kemasan itu sendiri sangat bervariasi, seperti logam, plastik, kayu, serat alam, kardus, kaca, mika. Pilihan bahan kemasan harus disesuaikan dengan jenis produk kerajinan yang akan dikemas. Penting untuk dipahami bahwa karya yang diperuntukkan dijual, kemasan harus lebih berguna untuk melindungi keamanan karya dari kerusakan. Jika untuk dipamerkan, kemasan lebih berfungsi sebagai penunjang karya utama.

D.    Modifikasi Produk Kerajinan Fungsi Hias

Modifikasi adalah merubah, menggayakan, menambah/menyederhanakan bentuk, memadukan aneka bahan, mengatur ulang komposisi warna, motif, dan menciptakan karya baru yang sangat berbeda dari asalnya.

1.       Kerajinan Modifikasi Hasil Kombinasi Bahan atau Teknik

Karya modifikasi dapat dipadukan dengan beberapa bahan atau beberapa teknik, yang terpenting adalah kedua bahan atau teknik yang dipadukan merupakan kegiatan menghias sebuah benda agar tampil lebih menarik dari sebelumnya. Setiap daerah memiliki keunggulan kreativitas dalam dalam memodifikasi kerajinan khas daerah setempat.

2.      Kerajinan Modifikasi hasil Penyederhanaan dan Penggayaan

Para perajin yang biasa berkarya dengan satu jenis model karya, ia akan menemukan rasa jenuh, apalagi jika peminat semakinberkurang. Hal yang dapat dilakukan adalah mengkreasikan karya dengan modifikasi, baik dengan menyederhanakan atau menggayakanbentuk, teknik, atau dekorasinya agar terlihat sedikit berbeda. Penyederhanaan bentuk dapat menghasilkan karya yang unik dan berbeda dengan aslinya. Menggayakan bentuk seolah-olah ada peningkatan kreativitas dalam karya, meskipun yang diubah hanya sebagian kecil saja.

3.      Kemasan Produk Kerajinan Fungsi Hias Modifikasi


Kemasan merupakan sentuhan akhir dari sebuah proses. Pada karya modifikasi kerajinan dari bahan limbah organik, hal yang perludiperhatikan adalah ukuran dari karya. Tidak semua karya kerajinan dapat dibuat kemasan. Terkadang karena ukurannya sangat besarkarya tidak bisa dibuat kemasan. Oleh sebab itu, kemasan dapat dilakukan pada karya-karya yang berukuran kecil hingga sedang, yangmudah dibawa. Tetaplah mengikuti prinsip bahwa semua bergantung pada cocok tidaknya sebuah produk pada kemasannya. Prinsip desain berkelanjutan tetap terus menjadi prioritas, meskipun yang dibuatadalah kemasan, perlu dipikirkan agar kemasan tidak langsung dibuang, tetapi dapat digunakan untuk fungsi lain oleh konsumen. Dengan demikian, penting untuk memikirkan bentuk kemasan yang manarik untuk dibuat.

Sumber: Buku prakarya kelas IX kurikulum 2021


Dengan adanya informasi yang kami sajikan tentang  bentuk produk,bentuk hiasan,fungsi hiasan,teknik pembuatan hiasan pada produk,ketepatan penerapan hiasan pada produk fungsi hias

, harapan kami semoga anda dapat terbantu dan menjadi sebuah rujukan anda. Atau juga anda bisa melihat referensi lain kami juga yang lain dimana tidak kalah bagusnya tentang PENGERTIAN – ARTI APLIKASI 

. Sekian dan kami ucapkan terima kasih atas kunjungannya.

buka mesin jahit : http://yulvip.blogspot.co.id/2021/02/rangkuman-pelajaran-prakarya-kelas-ix.html